Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah, yang telah memberi kita nikmat sehat, iman, dan islam sehingga dapat berkumpul di kelas yang insha Allah di ridhai oleh-Nya. Tidak lupa shalawat serta salam selalu tercurah pada junjungan kita Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari zaman yang gelap ke zaman yang terang benderang seperti saat ini.
Yang saya hormati Pak Rusmin selaku guru Bahasa Indonesia dan teman-teman yang saya sayangi. Dalam kesempatan kali ini saya akan membawakan pidato tentang "5 alasan mengapa ratusan sarjana di Indonesia menganggur".
Hadirin yang saya hormati, dari data Badan Pusat Statistik, pengangguran di Indonesia pada bulan Februari 2015 adalah 7,4 juta orang dan lebih dari 400 ribu orang dari data tersebut adalah sarjana. Kenapa sarjana di Indonesia semakin banyak yang menganggur? menurut website strategimanajemen.net ada 5 alasan kenapa sarjana di Indonesia banyak yang menganggur :
1. Low Economic Growth
Pertumbuhan Ekonimi Indonesia semakin melambat sehingga banyak industri maupun perusahaan enggan melakukan ekspansi. Artinya, kebutuhan tenaga kerja baru juga stagnan.
2. Overqualified Skills
Jumlah pengangguran sarjana lebih banyak dari lulusan SMK/SMA. Karena kebutuhan tenaga kerja di banyak industri tanah air sebatas lulusan SMK/SMA. Ribuan pabrik di Indonesia masih berada di level "tukang jahit" belum melangkah ke level yang lebih tinggi.
3. Too Many Social Graduates
Di Indonesia mungkin terlalu banyak lulusan sosial humaniora seperti ekonomi, hukum, sastra, dan sebagainya. Padahal mungkin kebutuhan akan lulusan dari fakultas tersebut tidak sebanyak sarjana yang lulus. Over Suply. Di sisi lain Indonesia membutuhkan banyak sarjana teknik. Pada studi World Bank menunjukkan banyaknya lulusan engineering berbanding lurus dengan kemajuan bangsa. Namun sebenarnya lulusan sosial humaniora juga dapat membantu membuat lapangan kerja.
4. Stupid Graduates
Selain faktor makro tadi, banyak pengangguran karena faktor individunyalah yang tidak dapat bersaing. Dan kemampuan dasar teori dan prakteknya yang kurang menyebabkan banyak sarjana menganggur.
5. No WOW Factor
Faktor terakhir ini menyangkut hasil kreativitas dari individu. Kebanyakan sarjana yang menganggur sama sekali tidak memiliki sesuatu yang bisa menjadi penambah "nilai jual" karena itulah mereka juga sulit bersaing dengan sarjana yang lain.
Sekian pidato dari saya, mohon maaaf jika banyak terjadi kesalahan. Karna kesalahan datang dari saya dan kebenaran datang dari Allah. Terima kasih atas perhatiannya.
Wasssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment